Dalam dunia kerja yang makin gesit (dan sering bikin pusing), istilah Project Manager (PM) dan Scrum Master (SM) sering muncul. Keduanya sama-sama penting buat memastikan tim jalan sesuai rencana. Tapi, beda banget loh job desc-nya! Yuk, kita bedah bareng.


1. Fokus Utama

  • Project Manager: Fokusnya ke tujuan proyek secara keseluruhan. PM itu kayak kapten kapal yang ngecek semua aspek proyek—budget, scope, timeline—biar semua sesuai target bisnis.
  • Scrum Master: Fokusnya ke proses dan tim. SM adalah “pelatih” yang bikin tim Scrum tetap di jalur Agile, sambil memastikan proses kerja smooth dan sesuai prinsip Scrum.

Analogi: PM ngurus tujuan akhir, SM ngurus gimana cara sampai ke sana.


2. Metrics yang Dikejar

  • Project Manager:
    PM ngeliat angka-angka besar, kayak:

    • Variance (seberapa jauh dari target).
    • ROI (Return on Investment).
    • Budget utilization.
    • Deliverable completion rate.
  • Scrum Master:
    SM lebih fokus ke proses kerja tim, kayak:

    • Velocity (berapa banyak work yang selesai per sprint).
    • Burndown chart (progress menyelesaikan backlog).
    • Team happiness (yep, kebahagiaan tim juga penting).
    • Sprint goals achievement.

3. Timeframe yang Diurus

  • Project Manager: Biasanya main di jangka panjang. Mereka bikin roadmap yang mencakup bulan atau bahkan tahun.
  • Scrum Master: Fokusnya lebih pendek, yaitu sprint (1-4 minggu). Mereka mikirin proses iteratif biar tim bisa terus adaptasi.

Kesimpulan: PM mikir big picture; SM mikir sprint by sprint.


4. Stakeholders yang Dihadapi

  • Project Manager: Berhubungan sama semua level stakeholder, termasuk:
    • Sponsor proyek.
    • Client atau customer.
    • Top management.
  • Scrum Master: Fokusnya lebih ke internal team, kayak:
    • Product Owner.
    • Development Team.

PM sering “di luar” tim, SM sering “di dalam” tim.


5. Deliverables yang Dipegang

  • Project Manager: Fokus ke hasil akhir proyek, seperti:
    • Produk jadi.
    • Dokumen resmi.
    • Pelaporan ke stakeholder.
  • Scrum Master: Nggak ngurus deliverable langsung, tapi lebih ke hasil tiap sprint dan bagaimana tim mencapainya.

6. Tanggung Jawab (Responsibility)

  • Project Manager:
    • Membuat dan mengontrol project plan.
    • Mengelola risiko dan isu.
    • Mengatur resource (orang, uang, dll).
    • Menjaga agar proyek sesuai scope dan timeline.
  • Scrum Master:
    • Memfasilitasi meeting (daily stand-up, sprint review, dll).
    • Menghilangkan hambatan (impediments).
    • Melatih tim soal Agile dan Scrum.
    • Mendukung kolaborasi tim.

Perbedaan besar: PM pegang kendali penuh, SM cuma fasilitator.


7. Sukses di Mata Mereka (Success Criteria)

  • Project Manager:
    • Proyek selesai tepat waktu dan sesuai budget.
    • Semua deliverable sesuai standar.
    • Stakeholder puas.
  • Scrum Master:
    • Tim jadi lebih produktif dan kolaboratif.
    • Proses Scrum berjalan lancar.
    • Sprint goals tercapai.

8. Rutinitas Harian (Day-to-day)

  • Project Manager:
    • Ngecek progress proyek.
    • Meeting sama stakeholder.
    • Bikin laporan.
    • Solving masalah besar.
  • Scrum Master:
    • Facilitate daily stand-up.
    • Diskusi sama tim untuk hilangin hambatan.
    • Ngecek backlog bareng Product Owner.
    • Coaching tim soal Agile.

Kesimpulan

  • Kalau Project Manager itu jenderalnya proyek, Scrum Master adalah pelatihnya tim Scrum.
  • PM ngejar tujuan bisnis besar, SM ngejar proses yang optimal.
  • PM mikirin semuanya dari A-Z, SM fokus ke cara tim ngejalanin tugasnya.

Keduanya penting, dan sering kali saling melengkapi. Kalau proyek itu mobil, PM adalah GPS-nya, dan SM adalah mekaniknya. Jadi, mana yang lebih cocok sama gaya kerja kamu?


Mau diskusi lebih lanjut soal PM atau SM? Let’s talk!

By Medhy

Leave a Reply